Tuesday, September 4, 2012

September Ceria VS Desember Kelabu


Kenapa sih September Ceria?”, bertanyaku di bulan Agustus.
Aku merasa keheranan memperhatikan status-status kawan di BBM  yang begitu antusias menyambut September.
Mungkin kalo nggak salah karna lagu  ada September Ceria, ada Desember Kelabu juga kan?”
Bisa jadi sichhh....

Lagu September Ceria pertama kali dipopulerkan Tante Vina Panduwinata pada tahun 1982 (wikipedia.co.id). 1982?
 Woow..Siapa yang masih di “awang-awang”?Hehhehhe.
Eh..tapi benar nggak sih kenapa banyak orang menyebut September ceria karna
lagu  September Ceria Tante berdarah Sunda-Manado-Ambon ini?
Ini dia lirik lagu September Ceria

Diujung kemarau panjang
Yang gersang dan menyakitkan
Kau datang menghantar
berjuta kesejukan

Kasih,
Kau beri udara untuk nafasku
Kau beri warna bagi
kelabu jiwaku

Tatkala butiran hujan
Mengusik impian semu
Kau hadir disini
Dibatas kerinduanku

Kasih,
Kau singkap tirai
kabut di hatiku
Kau isi harapan baru
Untuk menyongsong
Masa depan bersama

Reff :

September ceria
September ceria
September ceria
September ceria
September ceria
milik kita bersama

Ketika rembulan tersenyum
diantara mega biru
Kutangkap sebersit
isyarat dimatamu

Kasih,
Kau sibak sepi di sanubariku
Kau bawa daku
berlari dalam asmara
Yang mendamba dan bahagia
(Pencipta lagu James F. Sundah)

Apa karna Desember musim penghujan maka Tante Yuni bersenandung Desember Kelabu?
Lagu ini bercerita janji yang tak kunjung dipenuhi oleh sang kekasih.
 Janji tinggal janji, mimpi hanya sebatas angan.
Sepertinya Desember Kelabu dirilis pada tahun 1995 (wikipedia.co.id)
dan inilah lirik lagunya

Angin dingin meniup mencekam
di bulan Desember
air hujan turun deras dan kejam
hati berdebar

kuteringat bayangan impian
di malam itu malam yang kelabu
kau ucapkan kata
selamat tinggal sayang

Bulan madu yang engkau janjikan
semakin melayang
lenyap hilang ditelan air hujan
engkau tak datang

Bulan ini Desember kedua
aku menanti dua tahun sudah
kusabar menanti ku dilanda sepi

Angin dingin menusuk di hati
terasa oh nyeri
bulan madu tinggallah impian
tanpa kenyataan

Sinar cinta seterang rembulan
kini pudar sudah
Desember kelabu selalu menghantui
setiap mimpiku

The way you think determines the way you feel,
and the way you feel determines the way you act (Rick Warren)

Jakarta, 4 September 2012

No comments:

Post a Comment