Saturday, November 26, 2011

Culture Shock


Tak terasa seminggu lagi tepat 3 bulan aku kembali menjalani kehidupan di Ibukota Metropolitan alias Jakarta yang isinya berbagai macam maklum ciptaan Allah dari berbagai jenis ( lhooo....kok?? ) yaaa..Jakarta..bukan sekedar kota biasa tapi ada sekian banyak manusia datang untung mencari peluang dan kesejahteraan di Jakarta dengan berbagai macam kesempatan dan keahlian yang ada dan kenyataannya Jakarta memang lebih banyak menjanjikan banyak hal.
Aku salah satunya...dulu sejak masih sekolah dasar sudah terbiasa dengan kehidupan dan persaingan Jakarta ( area Jadebotabek lah lebihtepatnya) hingga menjajal ke dunia kerja pun Jakarta yangmemberi kesempatan pertama dan Juni 2008 tiba-tiba harus pindah tugas ke Duri Riau daerah yang selama ini tidak pernah terbayangkan seperti apa walaupun aku sering bolak balik dan sangat akrab dengan kehidupan Kota Pekanbaru Riau tapi Duri ?? kota apa itu ?? Pekanbaru Duri ditempuh dengan perjalanan 3,5 jam berkendaraan +/- 130KM sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan hutan sawit dan hutan karet dan pipa pipa minyak yang seolah tidak ada ujungnya. Berliku liku jalanan dengan tikungan tikungan tajam tanpa pembatas selalu ada pipa pipa minyak. Yups..Duri adalah Kota Minyak, kota kecil setingkat kecamatan dengan penghasilan yang wow dari produksi minyaknya. Ada istilah “atas minyak bawah minyak” untuk Kota Duri karena minyak diatas artinya mereka mendapatkan penghasilan dari minyak kelapa sawit yang tumbuh diatas tanah mereka sedangkan minyak bawah merupakan istilah utnuk minyak bumi yang ada di dalam tanah kota Duri. Sumur sumur minyak milik Pemerintah – Chevron sangat menguasai Kta Duri dan propinsi Riau. Ternyata Duri bukan sekedar kota kecamatan biasa..pendudukanya mayoritas Minang, Riau Melayu dan Batak tapi selebihnya Duri adalah kota yang penduduknya sangat heterogen. Banyak pendatang dari berbagai kota di Indonesia ini. Ada banyak cerita tentang Duri dan yang paling berharga buatku adalah tingkat keselamatan para pekerja mereka dan kemudian menjadi terbawa dalam kehidupan mereka. Safety First...utamakan keselamatan!! Ini hal baik yang ku coba selalu terapkan yang ku pelajari dari Kota Duri terutama kesadaran mereka dalam mengutamakan keselamatan dalam mengemudi kendaraan ( walaupun hingga saat ini mereka lakukan hanya pada saat menggunakan kendaraan perusahaan) saat mengemudikan mobil pribadi?? Entahlah...itu urusan mereka.
Sekarang, aku udah pindah lagi ke Jakarta setelah hampir 3 tahun hidup dengan kebudayaan dan kebiasaan kota Duri terbiasa dengan jalanan yang tanpa macet, kesadaran tingkat keselamatan yang tinggi dan di Jakarta lagi ???? ternyata kembali ke jakarta mebuatku cukup shock akan culture Jakarta....mulai lagi kenalan dengan macet, mulai lagi kemana mana naik kendaraan umum yang pengemudinya ugal ugalan, ga peduli keselamatan sendiri apalagi keselamatan penumpang, yang penting setoran memenuhi target.
Banyak duka dan perjuangan mengiringi kepindahanku ke Jakarta, setelah jobless 8 bulan akhirnya aku dapat kerja lagi di Jakarta, pindahan...bebenah barang dan membawa semua barang barang dari Duri ke Lintau aku lakukan packing packing sendirian dan terpaksa lebaran ga pulang ke Lintau karena sore hari setelah sholat Ied harsu berangkat ke Jakarta kalo dari Lintau..sudah bisa dipastikan aku ga akan dapat tiket ke Jakarta, terpaksa keputusan harus di ambil demi kepentingan bersama dan demi masa depan aku terpaksa lebaran tanpa pulang. Ga apa apa yang penting Mama ikhlas melepasku bekerja lagi ke Jakarta.
Naik pesawat Batavia dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ke Jakarta Alhamdulillah dapat tiket murah, perjalanan rasanya sangat berat di hati meninggalkan orang orang tersayang demi masa depan bersama yang lebih baik. Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta aku terpaksa harus menginap di Bandara karena pesawat mendarat sudah terlalu malam ( jam 23.00) ga berani naik taxi sendirian langsung ke kost-an, apalagi ga tau dimana persisnya letak kost-an ( lhooo...kok bisa ?? ) bus DAMRI pun udah ga ada. Ach nikmati saja..selama ini aku termasuk tangguh mengatasi hal hal kecil seperti ini...akhirnya pagi menjelang..hari ini ku mulai lagi menyesuaikan diri dengan kehidupan Jakarta yang ternyata memang lebih membutuhkan perjuangan dan tekad yang lebih kuat daripada hidup di daerah ( ini pendapat pribadi lhooo)
Mencari alamat kost yang ku dpat infonya dari teman tanpa survey terlebih dahulu ternyata ga sesulit yang kubayangkan...daerah strategis tapi ternyata baru 2 malam di kost-an ada kejadian tidak menyenangkan karena kamar kost yang ada di lantai bawah dibobol maling sedangkan penghuninya sedang pulang kampung (kasian...laptop dan hp nya hilang dogondol maling)...ga betah..langsung ga betah ...aku langsung mencari cari kost-an baru tapi ya Allah...aku lupa ini Jakarta..mudah mencari kost-kostan tapi ga mudah mencari harga yang sesuai dengan budget, masa kamar kost 1,2 juta per bulan kamar kamar mandinya sharring...beeeuuuuhhh...ga dech..cari lagi kost-an lain ...hmmm...ga ada yang sesuai... hati rasanya ga nyaman banget tinggal di kost yang sekarang....apakah ini pengaruh dari rasa ga nyaman karena kebobolan maling atau rasa ga nyaman yang memang mendominasi hatiku sejak kepindahan ku ke Jakarta ini....berkali kali cari kost kost tapi satupun ga ada yang cocok di hati, ada yang cocok lokasinya jauh dari kantor ada lagi yang cocok eh harganya yang ga cocok ama dompet dan akhirnya aku tetap berusaha menikmati kost-an yagn pertama dan ternyata hingga hari ini hampir 3 bulan aku di Jakarta, aku tetap tinggal di kost an yang sama....ternyata benar kata pepatah tak kenal maka tak sayang...saat ini aku sudah mulai nyaman dengan kehidupan kost-an
Di Kantor barupun sudah mulai terbiasa dengan ritme kerja yang ada walaupun kadang masih banyak kendala kendalanya tapi kalo semua berjalan mulus apa dnk pembelajaran yang bisa ku capai?? Ku coba menikmati lagi kehidupan Jakarta walaupun jauh dari keluarga dan orang orang tersayang
Ya Allah...hamba tau, Kau menempatku disini saat ini adalah karena ini adalah yang terbaik bagiku menurutMU..aku ini adalah hambaMU dan aku ikhlas akan segala ketentuanMU....

No comments:

Post a Comment