Kenapa sih September
Ceria?”, bertanyaku di bulan Agustus.
Aku merasa keheranan
memperhatikan status-status kawan di BBM yang begitu antusias menyambut September.
Mungkin kalo nggak salah
karna lagu ada September Ceria, ada Desember Kelabu juga
kan?”
Bisa jadi sichhh....
Lagu September Ceria
pertama kali dipopulerkan Tante Vina Panduwinata pada tahun 1982
(wikipedia.co.id). 1982?
Woow..Siapa yang masih di
“awang-awang”?Hehhehhe.
Eh..tapi benar nggak
sih kenapa banyak orang menyebut September ceria karna
lagu September Ceria Tante berdarah
Sunda-Manado-Ambon ini?
Ini dia lirik lagu September Ceria
Diujung kemarau
panjang
Yang gersang dan
menyakitkan
Kau datang
menghantar
berjuta kesejukan
Kasih,
Kau beri udara untuk
nafasku
Kau beri warna bagi
kelabu jiwaku
Tatkala butiran
hujan
Mengusik impian semu
Kau hadir disini
Dibatas kerinduanku
Kasih,
Kau singkap tirai
kabut di hatiku
Kau isi harapan baru
Untuk menyongsong
Masa depan bersama
Reff :
September ceria
September ceria
September ceria
September ceria
September ceria
milik kita bersama
Ketika rembulan
tersenyum
diantara mega biru
Kutangkap sebersit
isyarat dimatamu
Kasih,
Kau sibak sepi di
sanubariku
Kau bawa daku
berlari dalam asmara
Yang mendamba dan
bahagia
(Pencipta lagu James
F. Sundah)
Apa karna Desember
musim penghujan maka Tante Yuni bersenandung Desember Kelabu?
Lagu ini bercerita
janji yang tak kunjung dipenuhi oleh sang kekasih.
Janji tinggal janji, mimpi hanya sebatas
angan.
Sepertinya Desember
Kelabu dirilis pada tahun 1995 (wikipedia.co.id)
dan inilah lirik lagunya
Angin dingin meniup
mencekam
di bulan Desember
air hujan turun
deras dan kejam
hati berdebar
kuteringat bayangan
impian
di malam itu malam
yang kelabu
kau ucapkan kata
selamat tinggal
sayang
Bulan madu yang
engkau janjikan
semakin melayang
lenyap hilang
ditelan air hujan
engkau tak datang
Bulan ini Desember
kedua
aku menanti dua
tahun sudah
kusabar menanti ku
dilanda sepi
Angin dingin menusuk
di hati
terasa oh nyeri
bulan madu
tinggallah impian
tanpa kenyataan
Sinar cinta seterang
rembulan
kini pudar sudah
Desember kelabu
selalu menghantui
setiap mimpiku
The way you think
determines the way you feel,
and the way you feel
determines the way you act (Rick Warren)
Jakarta, 4 September 2012
No comments:
Post a Comment